Sabtu, 06 Juni 2009

Berbagai Upaya untuk Menghilangkan Dosa

A. Menjalani Taubat yang Benar
Allah Swt. Maha Pengampun. Dia senantiasa mengampuni dan memaafkan kesalahan dan dosa para hamba-Nya, meskipun dosa-dosanya itu setinggi gunung, sedalam samudra, dan sebanyak busa lautan. Dia memperkenankan do'a hamba-Nya yang selalu memohon ampun atas segala dosa. Allah selalu membuka pintu maghfirah-Nya bagi para hamba-Nya yang berkubang dosa.

Sebagai manusia, kita sering lupa dan salah. Tak ada seorangpun yang bisa terlepas dari dosa dan salah secara keseluruhan. Meskipun kita tidak jadi berbuat maksiat, terkadang kita sudah berniat dalam hati untuk melakukannya. Walaupun tidak ada niat untuk melakukannya, hati kita tidak terlepas daro godaan setan yang membisikkan niat jahat dan melalaikan diri dari dzikir kepada Allah.

Taubatan nasuha berarti taubat yang dilakukan semata-mata mengharapkan ridha Allah. Para ulama telah menentukan beberapa syarat taubat yang harus dipatuhi supaya taubat yang harus dipatuhi supaya diterima oleh Allah, yaitu:

  1. Menyesali dosa-dosa yang telah dilakukan
  2. Menyucikan diri dari dosa dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa san maksiat.
  3. Berazam tidak akan melakukan dosa kembali selagi hayat masih dikandung badan.
  4. Menebus kesalahan yang terkait dengan orang lain.
  5. Mengqadha' ibadah fardhu yang pernah ditinggalkan.
Apabila Allah Swt. telah mengampun dosa-dosa hamba-Nya. maka ia akan memperoleh ganjaran sebagai berikut:
  1. Allah Swt. akan menghapus semua dosanya, sehingga ia kembali suci laksana bayi yang baru lahir tanpa dosa.
  2. Allah akan menghapus jejak/bekas dosa-dosanya hingga tak terlihat lagi. Dia akan melalaikan catatan amal yan tertulis oleh Malaikat Raqib dan 'Atid, melalaikan kesaksian anggota-anggota tubuhnya atas amal yang pernah dilakukannya. Sehingga, pada hari kiamat, ia datang menemui Allah dengan jiwa yang bersih dan suci.
  3. Allah akan menutupi aibnya dan tidak akan mempermalukannya dihadapan menusia di akhirat kelak.
  4. Allah yang Maha Pemurah akan menggantikan keburukan hamba yang bertaubat dengan kebaikan dan pahala di sisi-Nya. Allah hendak menjadikan dosa-dosanya tertutupi oleh pahala kebaikannya.
B. Mengiringi Keburukan dengan Kebaikan
Setiap orang pasti mmpunyai masa lalu, baik yang menyenagkan ataupun menyedihkan. Segala sesuatu yang telah terjadi tidak mungkin terulang lagi. Terkadang kita ingin kembali ke masa lalu, agar kita tidak berbuat salah. Tetapi ini adalah sesuatu yang nustahil. Sebenarnya kita boleh saja menyesali kesalahan yang terjadi di masa lalu, asalkan tidak berbihan. Untuk memperbaiki kesalahan itu, kita memohon ampun kepada Allah, meningkatkan amal shalih, memperbanyak berbuat kebaikan, dan menjalin silaturahmi dengan orang lain.

C. Muraqabah
Muraqabah berarti merasakan kehadiran Allah di dalam diri. Dengan ungkapan lain, muraqabah merupakan upaya untuk menghadirkan allah di dalam diri dengan mengawasi tingkah laku kita. Dengan bermuraqabah, kita senantiasa berbuat baik dan menghindari berbuat buruk karena takut kepada Allah. Hal itu dikarenakan kita merasa Allah selalu mengawasi dan berada dekat dengan kita. Muraqabah berdampak positif bagi diri dan kehidupan kita, seperti:
  1. Kita memiliki rasa malu yang dapat menghindarkan diri dari perbuatan maksiat.
  2. Kita senantiasa berhati-hati dalam segala ucapan dan perbuatan.
  3. Kita pernah merasa ditnggalkan oleh allah, meskipun sendirian tanpa teman.
  4. Kita tidak mudah putus asa dalam menjalani ujian hidup.
  5. Kita dapat menjadi hamba Allah yang mukhlis.
  6. Muraqabatullah akan membentuk ma'iyatullah. Dengan ini kita tidak akan merasa cemasenghadapi segala sesuatu.
B. Muhasabah
Muhasabah berarti introspeksi diri dari segala sesuatu. Dengan ungkapan lain, muhasabah merupakan usaha seseorang untuk menghitung banyaknya dosa untuk kebaikan yang yang sudah dan belum dikerjakan. Jika seorang bersenantiasa bermuhasabah, maka ia akan berhati-hati dalam bersikap. Sebab, malaikat Raqib dan 'Atid selalu mencatat apapun yang dilakukan oleh orang. Muhasabah bisa dibedakan menjadi beberapa macam:
  1. Muhasabah sebelum beramal, berpikir dahulu sebelum melangkah.
  2. Muhasabah setelah beramal, introspeksi trhadap dampak perbuatan kita.
Tujuan bermuhasabah:
  • mengetahui aib, kekurangan, dan kelemahan dirinya, serta berupaya mengurangi atau menghilangkannya.
  • Istiqamah dalam menjalankan syariat Allah
  • Mengetahui hak Allah terhadap manusia
  • Meningkatkan kuelitas amal.
  • Terhindar dari beratnya penghisapan pada dunia kiamat.(",)v

Ketika Mulut Terkunci, Tangan dan Kaki Menjadi Saksi

Saat hari perhitungan, allah akan menunjukkan buku amal manusia yang dicatat oleh Malaikat Raqib dan 'Atid. Dengan buku itu, semua amal akan terlihat dengan jelas. Setelah buku catatan amal itu ditinjukkan kepada kita, semua saksi akan dipanggil ke hadapan Allah untuk memberikan kesaksian. Selain itu, angota tubuh juga akan dimintai kesaksian oleh Allah.


A. Alasan Dijadikannya Anggota Tubuh Sebagai Saksi
Semua tubuh akan bersaksi atas amal kita di dunia. Mata akan bersaksi atas apa yang dilihatnya, telinga akan bersaksi atas apa yang telah didengarnya, dan lain sebagainya.

  1. Manusia adalah mahkluk Allah yang sering kali membantah Perintah-Nya. Manusia dapat berbohong dan membantah saat bersaksi. Akan tetapi, anggota tubuh tidak bisa mengingkari berbagai hal yang telah dilakukannya.
  2. Kesaksian anggota tubuh dapat menyangkal semua alasan yang diungkapkan oleh mulut. Ketika di akhirat, orang-orang kafir dan munafik mengingkari segala perbuatan yang pernah mereka lakukan di dunia.
  3. Kesaksian anggota tubuh lebih terbukti benar daripada kesaksian lainnya. Saat hari perhitungan, mulut tidak bisa bersaksi karena telah dikunci oleh Allah.
B. Kesaksian Anggota tubuh Anggota Tubuh
Ketika hari perhitungan, mulut kita benar-benar terkunci, sedangkan tangan dan kaki akan bersaksi atas amal yang pernak kita lakukan. Tangan menceritakan segala sesuatu yang pernah dibuatnya. Sementar itu, kaki bercerita tentang berbagai tempat yang telah dikunjunginya.

Allah menjadikan mulut sebagai pembicara dan kaki sebagai saksinya. Hal ini dikarenakan semua perbuatan disandarkan pada tangan. Lidah juga bisa menjadi saksi. Sebenarnya, ketika perhitungan amal, mulut akan dikunci. Mengunci mulut tidak berarti mencegah bicara, tapi hanya menguncinya agar tidak berbicara menurut kehendaknya. Intinya, mulut tetap diperkenankan bersaksi aas segala sesuatu yang pernah dijalakninya.

C. Rekaman Anggota tubuh Manusia
Ketika hari perhitungan, semua rekaman kejadian di dunia akan ditunjukkan kepada manusia. Rekaman itu akan disampaikan melalui kesaksian berbagai anggota tubuh. Bagaimana cara memahami bahwa tangan, kaki, mata, telinga, kuliat, dan seluruh bagian tubuh bisa merekam semua perbuatan kita?Bagaimana mungkin kita bisa mengingkari perbuatan di dunia jika rekaman itu ada?

D. Hikmah Kesaksian Anggota Tubuh
Dengan mengetahui adanya kesaksian anggota tubuh, lita akan memperoleh banyak hikmah. Beberapa hikmah tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Keyakinan kita terhadap kekuasaan Allah semakin meningkat. Mungkin, saat ini, kita sulit mempercayai bahwa seluruh anggota tubuh akan bersaksi atas amal manusia di akhirat. Padahal, hal ini bisa terjadi dengan kehendak dan iradah Allah. Inilah yang menjadi bukti kekuasaan Allah, yang diterangkan dalam al-Qur'an dan hadist.
  2. Kita mengetahui bahwa semua bagian tubh makhluk di jagad ray ini tunduk dan patuh kepada Allah Swt. Mereka senantiasa bertasbih dan mengagungkan asma Allah. Kita tidak mampu mendengar tasbih mereka karena keterbatasan pengetahuan kita.
  3. Kita mengetahui bahwa makhluk selain jin dan manusia yang mampu mempunyai daya pendengaran yang lebih tajam. Hewan melata ternyata khawatir bila kiamat terjadi dalam waktu dekat. Selain hewan melata, ada juga hewan lainnya yang bisa melihat sesuatu yang tak tampak oleh manusia.
  4. Dengan kekuasaan Allah, manusia bisa mendengarkan perkataan makhluk hidup lain yang tidak bisa berbicara seperti kita.

Ketika Semuanya Bersaksi

Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya, baik bersifat gaib, samar maupun nyata. Di akhirat kelak, semua amal baik dan buruk sekecil apapun akan mendapatkan balasan dari Allah.

Allah adalah zat yang Maha Adil dan Bijaksana. Oleh karena itu, saat manusia dihisab, Allah akan mendatangkan para saksi terpercaya, yang menyaksikan segala tingkah laku manusia didunia. Dengan demikian, keputusan yang ditetapkan oleh Allah adalah keputusan seadil-adilnya.

A. Kesaksian Para Malaikat
Allah mengurus dua malaikat untuk mencatat semua amal manusia, baik amal baik maupun amal buruk. Amal baik dicatat oleh Malaikat Raqib, sedangkan amal buruk dicatat oleh Malaikat Atid. Tidak ada satupun amal yang terlewat oleh malaikat. Tidak ada yang bisa disembunyikan dari malaikat. Sebab, segala tingkah laku manusia senantiasa di awasi dan di catat setiap saat. Mereka memiliki beberapa sifat yang menjadikannya terpercaya untuk dijadikan saksi pada hari kiamat. diantaranya yaitu:

  • Malaikat Raqib dan Atid adalah makhluk Allah yang bertugas mencatat amal manusia. Untuk melaksanakan tugasnya, kedua malaikat tersebut dikaruniai keahlian yang sempurna, alat pencatat dengan akurasi tinggi, serta data base yang tidak akan habis.
  • Mereka merupakan makhluk yang paling mulia dan sama sekali tidak mempunyai potensi berbuat maksiat. Mereka disiptkan hanya untuk mengabdi kepada Allah Swt.
  • Mereka mengetahui segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia, meskipun amal sekecil apapun, yang bersifat samar, tersembunyi atau nyata.
B. Kesaksian Para Nabi dan Rasul
Para nabi dan Raul merupakan duta Allah di dunia yang bertugas menyampaikan wahyu kepada umatnya. Selain itu, mereka juga akan menjadi saksi atas amal manusia. Sebab, mereka lebih mengetahui keadaan umatnya. Mereka akan memberikan kesaksian mengenai siapa saja yang menerima wahyu dari Allah ataupun mengingkarinya.Para rasulakan memberikan kesaksian tentang pengakuan umatnya terhadap penyampaian dakwah.

Pada hari kesaksian itu, semua rasul akan bersaksi atas umatnya masing-masing, termasuk Nabi Isa As. Ia bersaksi bahwa ia tidak pernah mengaku sebagai Tuhan. Dengan demikian, amatlah sesat yang dilakukan oleh kaum Nasrani, yang menjadikan Nabi Isa sebagai Tuhan mereka.

D. Kesaksian Umat Muhammad Saw.
Ketika bersaksi dipengadilan dunia, seoarang saksi harus adil dan tidak boleh membela pihak yang salah. Demikian halnya, dengan pengadilan akhirat. Di sanalah para saksi yang telah di jamin keadilannya akan didatangakn untuk memberikan kesaksian. Salah satunya yaitu umat Muhammad Saw. Keadilan umat ini telah disejajarkan dengan para malikat yang memberikan kesaksian atas perbuatan manusia.

Pada hari kiamat, umat Rasululah akan diseru diantara 70 umat, supaya mereka menjadi saksi asat semua umat. Umat ini di anggap lebih istimewa dibandingkan umat lainnya. Beberapa faktor yang menjadikan hal itu adalah sebagai berikut:
  • Umat Muhammad Saw. adalah umat pilihan, sebagaimana yang dijelaskan dalam QS. al-Wasath, yang berarti pilihan, umat pilihan. Mereka telah dipilih Allah untuk bersaksi atas amal manusia.
  • Umat Muhammad Saw. adalah umat pertengahan, umat ini harus bisa memposisikan diri sebagai umat penyeimbang diantara umat lainnya, serta menyeimbangkan urusan duniawi dan ukhrawi.
  • Umat Muhammad Saw. adalah umat yang adil, jika mereka senantiasa menempuh jalan yang lurus, mereka akan menjadi umat yang adil.
  • Umat Muhammad Saw. adalah umat yang kemurnian agamanya selalu terjaga dengan baik. Sebagaimana Allah menjaga kemurnial Al-Qur'an, yang istiqomah gingga hari kiamat.
D. Kesaksian Bumi
Ketika hari perhitungan kelak, allah akan menghadirkan bumi untuk bersaksi atas amal manusia. Sebab bumi merupakn tempat tinggal manusia, dimana manusia senantiasa beraktivitas disana. Kelak bumi akan berkata, amal mereka seperti ini dan itu, yang dilakukan pada hari ini dan itu.(",)v

Jumat, 05 Juni 2009

Pengadilan Allah Terhadap Makhluk

A. Datangnya Keadilan Allah

Di padang Mahsyar, tersingkaplah segala hakikat kehidupan. Semua kerajaan dan kekuasaan hanyalah milik Allah. Tidak ada satu makhluk pun yang sanggup bicara. Mereka dalam pikirannya masing-masing. Seluruh jiwa manusia dipenuhi oleh penyesalan atas perbuatan mereka di dunia. Ketika itu, mereka tidak akan mampu menyembunyikan apapun dari Allah. Akhirnya, Allah datang untuk mengadili semua makhluk.

Kedatangan Allah Swt. untuk memutuskan balasan amal manusia merupakan sesuatu yang hakiki, yang sesuai dengan sifat kesempurnaan Allah dan keagungan-Nya. Allah-lah yang lebih mengetahui hakikat pembalasan yang sebenarnya. Kita hanya perlu meyakini kebenaran hal itu tanpa menakwilkan , mendustakan, dan mengubahnya. Ulama salaf telah sepakat dalam hal ini.

Saat itu, makhluk hidup menunggu ketetapan Allah. Mereka berbaris dengan rapi dihadapan allah. Tidak ada makhluk yang sanggup berbicara kecuali atas izin Rabbnya. Semua makluk tertunduk, membisu dan menunggu keputusan dari Allah. Karena hebatnya situasi pada hari kiamat, setiap hamba meyakini bahwa dirinya sedang berhadapan dengan Allah. Semua manusia dan jin tidak kuasa menyaksiakan kengerian Neraka jahanam, sehingga menjadikan seluruh jiwa bergetar ketakutan, dan merka pun jatuh tersungkur. Melihat kengerian Neraka jahannam, mereka teringat amal buruk di dunia. Mereka berharap diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Tapi hal itu sangatlah mustahil! Penyesalan tiada guna. Mereka harus menerima balasan atas amal yang telah diperbuatnya.

B. Keadilan yang Seadil-adilnya.

Pada dasarnya, semua manusia akan mendapatkan balasan atas perbuatannya didunia. Kelak orang-orang baik dan sholih ditempatkan disurga, sedangkan orang-orang yang jahat dan kafir akan dmasukkan dalam neraka. Dengan menyimak beberapa ayat dan hadist tersebut. kita bisa mengetahui beberapa bentuk keadilan yang diberlakukan untuk hamba Allah di akhirat yaitu:
  1. Allah akan memberikan pahala kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Pahala itu kan diberikan secara sempurna. Tidak ada satupun pahala yang tidak diberikan oleh Allah. Sekecil apapun amal baik, Allah akan tetap memberi pahala. Bahkan, Allah kan melipat gandakan pahala itu jika Allah menghendakinya.
  2. Surga merupakan tempat yang penuh anugerah, karunia, dan nikmat. Sedangkan neraka adalah tempat untuk menegakan kesdilan, yang tidak akan dimasuki siapapun, kecuali orang0orang yang diberi kesempatan untuk mempertanggungjawabkan amal dan setelah tegaknya hujjah. Sungguh Allah Maha Adil. Dia tidak meniksa hamba-Nya yang ingkar terhadap ajaran yang disampaiakan oleh para rasul-Nya.
  3. Orang-orang yang mengingkari Allah akan dimasukan neraka selama-lamanya. Pada dasarnya neraka itu terdiri atas beberapa tingkatan. Jika siksa orang kafir lebih berat dari pada golongan lainnya karena banyak atau sedikitnya kejelekan, maka hisab berfungsi menjelaskan berbagai tingkatan neraka, bukan bertujuan memasukkan mereka ke dalam surga.
  4. Allah telah memberiakan kesempatan kepada siapa pun untuk menggapai surga-Nya di akhirat. Orang kaya atau miskin, orang pandai atau bodoh, pejabat atau rakyat, semuanya mempunyai peluang yang sama. Oleh karena itu, dihadapan Allah kelak, tidak ada seorang pun yang bisa berdalih untuk menutupi semua kesalahan didunia.
  5. Keadilan Allah tidak hanya berlaku bagi manusia berakal, tapi meliputi semua makhluk-Nya. Ketika hari perhitungan kelak, Allah akan menghidupkan semua manusia dan binatang.
  6. Pada hari kiamat, Allah akan mengembalikan semua hak kepada makhluk-Nya Allah tidak akan menzalimi makhluknya. Oleh karena itu, kita tidak boleh meremehken hak orang lain sekecil apapun. Sebab, kita akan dimintai pertanggungjawaban atas hal ini.(",)v

Kamis, 04 Juni 2009

Semua Hal Akan Dipertanyakan

A. Pertanyaan Tentang Nikmat dan Amal perbuatan
Sering kali, tanpa sadar, kita mengabaikan hal penting dalam kehidupan ini, yaitu nikmat hidup dan kehidupan itu sendiri. Mungkin kita berpikir bahwa hidup ini bukanlah hal yang istimewa. Oleh karena itu, kadang kala kita melupakan nikmat-nikmat Allah yang senantiasa menyertai kita.
Apabila semua orang menyadari bahwa hidup ini bukanlah milik kita, maka kita akan mensyukuri nikmat hidup yang dianugerahkan Allah. Beberapa hal yang perlu kita renungkan terkait dengan nikmat hidup adalah sebagai berikut:
  1. Hanya Allah-lah yang mampu memberikan nikmat hidup kepada kita. Apa yang akan terjadi bila kita tidak diberi nikmat hidup oleh Allah? Bagaimana nasib kita jika Allah memberhentikan napa kita walau hanya beberapa menit?Tentunya kita akan mati bukan??
  2. Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dan rupa. Apa yang akan terjadi bila Allah menciptakan kita dengan rupa binatang?
  3. Allah menjadikan kita sebagai khalifah dibumi. Kita bertugas mengatur dan mengurus bumi. Dalam hal ini, kita dipersilakan menikmati segala sesuatu yang ada dibumi, asalkan halal dan tidak dilarang oleh agama. Apa yang akan kita lakukan jika kita diciptakan sebagai setan?
  4. Allah menganugerahi kesempurnaan nikmat yang tidak bisa kita hitung, yaitu nikmat petunjuk-Nya. DEngan mengikuti petunjuk-Nya, Allah telah menjajikan nikmat yang tiada terbatas, yakni surga dan kedekatan di sisi-Nya. Bersyukurlah, karena Allah telah menunjukan kita kepada jalan yang lurus.
B. Pertanyaan Tentang Umur
Umur merupakan harta dan modal utama dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Barang siapa yang menggunakan umurnya untuk berbuat maksiat dan dosa, maka ia benar-benar celaka dan merugi. Sebaliknya, barang siapa yang menggunakan waktunya untuk beribadah kepada Allah, maka ia termasuk orang-orang beruntung.

Nah, apakah kita sudah bisa memanfaatkan umur kita dengan sebaik-baiknya umur kita dengan sebaik-baiknya? Apakah kita senantiasa menggunakan umur kita untuk beribadah? Sesungguhnya Allah akanmemperhitungkan umur kita, dan Allah tidak akan main-main dalam hal ini.

C. Pertanyaan Tentang Ilmu
Ilmu merupakan harta termahal dalam hidup ini. Hanya dengan ilmu, kita bisa berjalan menuju ma'rifatullah dan mencapai keridhaan-Nya. Mengingat pentingnya ilmu bagi kehidupan, kita diperintahkan memohon tambahan ilmu kepada Allah.

Pada dasarnya ilmu itu laksana harta, merupakn amanah dan pemberian Allah kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, di hari kiamat kelak, Allah akan meminta pertanggungjawabannya. Diantaranya yaitu pertanggungjawaban yang terkait tentang manfaat ilmu bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Setinggi apapun ilmu yang dimiliki oleh seseorang, jika kita tidak mampu menggerakkan hati dan anggota-anggota badan untuk senantiasa beribadah, maka tidak ada satupun kebaikan disana.

D. Pertanyaan Tentang Harta
Harta merupakan perhiasan dunia yang sering kali menjadikan menusia lupa bersyukur kepada Allah. Padahal semua hata yang dimiliki akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Selain itu, harta adalah amanah dan titipan Allah untuk menguji sejauh mana kita mensyukuri harta tersebut.

Pada dasarnya, harta tidak akan mendatangkan berkah, kecuali jika berada ditangan orang shalih. Sebab, harta orang shalih digunakan sebagai sarana untuk meraih keberuntungan akhirat, sedangkan harta orang jahat akan dimanfaatkan untuk menikmati kenikmatan dunia sesaat.

E. Pertanyaan Tentang Tubuh
Sesungguhnya, tubuh ini bukanlah milik kita. Buktinya, kita tidak sanggup untuk mengurusnya sendiri, bukan? Apabila tubuh itu sehat, maka yang menjadikannya sehat hanyalah Allah. Jika tubuh itu sakit, maka Allah lah yang akan menyembuhkannya. Tubuh ini merupakan amanah dari Allah. Oleh karena itu, semua bagian tubuh kan dimintai pertanggungjawaban.

Allah Swt. telah menganugerahkan tubuh kepada kita. Tugas kita yaitu menjaga tubuh sebaik mungkin. Sebagai contoh, kita menjaga kesehatan tubuh untuk beraktivitas dalam hal kebaikan. Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan tubuh guna menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.(",)v

Dunia Lain

Sadarkah kita bahwa dunia lain tengah mengintai dan menunggu kita. Setiap detik kita senantiasa berjalan menuju suatu dunia yang sama sekali berbeda dengan dunia yang kita huni saat ini. Kita memang tidakmengetahui keberadaan dunia itu dengan mata telanjang. Sebab, ia termasuk bagian dari alam gaib. Namun, Tuhan yang Maha Agung tidak hanya membbekali kita dengan dua mata untuk melihat Alam secara eksternal, tetapi juga sebuah " mata ketiga" untuk melihat berbagai realitas tak kasat mata di atas batas persepsi manusia. Mata ketiga inilah yang dinamakan akal. Akal tersebut dapat menuntun manusia menuju jalan Allah. Dengan demikian, orang-orang yang tidak menggunakan akal akan berada dalam keadaan ragu dan lalai dari jalan Allah.

A. Memahami keberadaan Dunia Lain
Untuk Memahami keberadaan dunia lain, kita memerlukan bantuan mata akal dan mata di belakang akal.
1. Mata Akal
Dari sisi akal, bagaimana cara manusia memahami keberadaan dunia lain? Pertanyaan ini mungkit terbesit dalam pikiran kita. Akan tetapi, pertanyaan tersebut jangan sampai menjadikan kita risau dan gundah. Sebab, kehidupan manusia tetah ditetapkan oleh Allah, yang akan melalui beberapa tahap alam kehidupan terbesar. Dari alam kehidupan yang menempuh waktu terpendek hingga alam kehidupan dengan waktu tempuh yang lebih panjang dan abadi. Pada dasarnya, kehidupan saya, Anda, dan semua manusia akan melalui tahapan berikut:
a. Alam kandungan
Tahap ini sebagai alam persiapan bagi kehidupan manusia. Ciri-ciri alam kehidupan antara lain gelap, sempit, dan pengap. Kehidupan seorang janin dalam kandungan hanya diliputi oleh darah. Janin di dalam rahim ibu akan mendapatkan nutrisi dari darah ibu melalui plasenta.
b. Alam Dunia
Alam dunia dikenal sebagai alam yang luas dan lebih besar dari alam kandungan. Di alam dunia, kita bisa melihat matahari, bulan, bintang, tumbuh-tumbuhan, binatang, dan lain sebagainya. Disinilah, kita hidup dan menetap dalam jangka waktu tertentu.
c. Alam Barzakh
Alam barzakh lebih luas dari alam dunia. karena ruh telah terlepas dari kungkungan jasad. Sama halnya dengan janin di dalam kandungan yang terhimpit oleh kungkungan jasad ibu. kondisi ruh saat masuk ke alam barzakh mirip dengan kondisi jasad saat keluar dari perut ibu. Ketika ruh keluar dari jasad karena kematian, ia akan melihat suatu alam yang sama sekali berbeda dengan alam yang pernah dilihat sebelumnya.
d. Alam Akhirat
alam akhirat lebih luas dan lebih sempurna dari alam-alam lainnya. Alam ini merupakan alam kehidupan sebenarnya, dimana gerak aktivitas jasad dan ruh menjadi lebih sempurna di sini. Jasad dan ruh akan dihadirkan secara bersamaan untuk merasakan kenikmatan atau siksa.

2. Mata di Belakang Akal
Dibelakang akal, Allah menganugerahi "mata lain" yang bisa melihat alam gaib dan masa depan, serta segala sesuatu yang tidak diketahui oleh akal. Yang dimaksud dengan "mata lain" yaitu sejenis pengetahuan yang hanya bisa dimengerti oleh orang-orang tertentu yang telah sampai pada derajat yang lebih tinggi. Namun, sesekali kitapun bisa memiliki pengetahuan tentang hal itu, misalnya ketika tidur dan bermimpi.

B. Gambaran Dunia Lain
Suatu saat, kita akan mengalami suatu hari yang diperkirakan sama dengan lima puluh ribu tahun (di dunia). Hari itu merupakan hari bangkitnyasemua manusia untuk menghadap kepada Rabb alam semesta, hari perhitungan, dan hari kebangkitan. Saat itulah, manusia akan melihat semua tindakannya selama di dunia. Manusia kan tampak dalam berbagai rupa sesuai dengan amal perbuatannya.
1. Keadaan Bumi
Ketika hari kebangkitan itu tiba, segala sesuatu yang ada dibumiberubah total. Bintang-bintang telah terhimpun menjadi satu dan terus memadat. Cahaya matahari telah menghilang. Di atas permukaan laut terdapat api yang membara. Malaikat zabaniah pun telah berada di hadapan mereka. Saat inilah, mereka baru menyadari bahwa kiamat telah terjadi. Lantas mereka berkata "Inilah yang telah dijanjikan oleh Allah, dan sebagai bukti kebenaran kabar yang disampaikan para rasul".

2. Keadaan Manusia
Setelah makhluk yang bernyawa mati dan hancur binasa, Allah Swt. memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala guna menghidupkan makhluk yang sudah mati. Israfil berteriak dengan sekuat-kuatnya, "Wahai nyawa yang keluar dari badan, tulang-tulang yang telah rapuh, tubuh tubuh yang sudah busuk, urat yang telah putus, kulit-klit yang sudah hancur, dan rambut-rambut yang telah rontok, Bangkitlah unutk menjalani hukuman dari Allah Swt. yang menjadikan hakim teragung dan raja darisemua raja!"


Saat itu, dengan wajah yang menyiratkan kehinaan dan kepala tertunduk, orang-orang muncul dari makam dan berkumpul di suatu tempat yang lapang. Mereka dibangkitkan sesuai dengan keadaan sebelum mati. Misalnya, orang yang mati syahid dengan kondisi berlumuran darah, maka ia akan menghadap Allah dengan pakaian dan tubuh berlumur darah, namun baunya sangat harum. Namun, celakalah bagi mereka yang mati karena bunuh diri menggunakan pisau, meminum racun, atau menerjunkan dirinya ke jurang, maka mereka akan dibangkitkan sesuai kondisi saat mati.

Adapun orang-orang yang bertakwa akan menghadap Allah dengan kondisi penuh kemuliaan. Mereka akan di perlakukan layaknya utusan raja.



Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Wedding Bands. Powered by Blogger